'/> Cedera Olahraga Penyebab Dan Cara Mengatasinya

Info Populer 2022

Cedera Olahraga Penyebab Dan Cara Mengatasinya

Cedera Olahraga Penyebab Dan Cara Mengatasinya
Cedera Olahraga Penyebab Dan Cara Mengatasinya
 kita akan melaksanakan beberapa praktik acara olahraga yang berguna untuk kesehatan tu CEDERA OLAHRAGA PENYEBAB DAN CARA MENGATASINYA
Visiuniversal---Warga berguru dan siswa sekalian, dalam pembelajaran olahraga (penjaskes) kita akan melaksanakan beberapa praktik acara olahraga yang berguna untuk kesehatan tubuh kita, tetapi satu hal penting yang harus diperhatikan ialah problem keselamatan biar terhindar dari cedera olahraga yang sanggup terjadi sewaktu-waktu alasannya ialah salah dalam melaksanakan gerakan ataupun posisi tubuh kita. Berikut ini kita akan bahas secara ringkas ihwal cara mengatasi cedera olahraga dan pertolongan pertama yang sanggup dilakukan dalam cedera olahraga tersebut.

Cedera Olahraga

Apa itu cedera olahraga? cedera olahraga adalah  segala bentuk ruda paksa atau trauma sebagai akhir berolahraga.

Mengapa terjadi Cedera olahraga? Cedera olahraga terjadi alasannya ialah ketidak mampuan jaringan (otot, persendian, tendon, dan kulit) dan organ tubuh lainnya dalam mendapatkan beban latihan pada dikala berolahraga.

Bentuk Cedera olahraga

Ada beberapa bentuk cedera yang sanggup terjadi kadab kita berolahraga antara lain :
  1. Strain: Kerusakan yang terjadi pada otot dan atau tendon alasannya ialah penggunaan/peregangan yang berludang keringhan
  2. Sprain: kerusakan yang terjadi pada ligamen alasannya ialah peregangan yang berludang keringhan. Sprain derajat ringan biasa disebut keseleo.
  3. Contusio: kerusakan yang terjadi pada jaringan lunak alasannya ialah benturan pribadi pada otot atau ligamen. Bila disertai dengan perdarahan disebut hematoma (memar).
  4. Dislocation: pergeseran letak sendi dari temapt yang seharusnya disertai dengan kerusakan kapsul sendi dan ligamen yang mengelilinginya.
  5. Fracture: terputusnya kontinuitas tulang dan atau tulang rawan baik komplit maupun tidak komplit.
  6. Muscle cramp (keram otot): kelainan pada otot akhir gangguan sirkulasi darah
  7. Heat Exhaustion (sengatan gerah); kelelahan akhir sengatan gerah. Bila tidak segera ditangani sanggup mengakibatkan gangguan pembuluh darah otak (heat stroke)
  8. Luka merupakan hilangnya diskontinuitas jaringan yang mengakibatkan terpaparnya jaringan dengan dunia luar (misalnya: laserisasi, maserasi, ekskoriasi dll).
Penatalaksanaan Cedera Otot/sendi (Benturan, Regangan, Robekan)
 
Penatalaksanaan Cedera Otot/sendi (Benturan, Regangan, Robekan) ini sanggup dilakukan dengan mengacu pada konsep RICE (Rest, Ice, Compress, Evaluation)


1. Rest (Istirahat); 
Setiap cedera perlu waktu untuk penyembuhan, khusus tempat yang cedera wajib diistirahatkan penuh hingga sembuh.

2. Ice (Es)
  • Kompres tempat cedera dengan es
  • Hancurkan es watu menjadi pecahan kecil, bungkus dengan plastik, lapisi dengan kain tipis yang dibasahi, kemudian tempelkan pada tempat yang cedera
  • Lakukan kompres es selama 15-20 menit setiap 1-2 jam.
3. Compress (Balut Tekan)
Balut area cedera dengan pembalut lentur (elastic bandage).

4. Evaluation
Angkat tempat cedera labih tinggi dari dada/ jantung. 

RICE dilakukan selama 24-48 jam pertama semenjak terjadinya cedera. Setelah itu sanggup dilakukan kombinasi kompres masbodoh dan hangat untuk memperbaiki vaskularisasi jaringan yang cedera.


 Penatalaksanaan Kram Otot
  •  Rest (Istirahat)
  • Naikan anggota tubuh yang kram, cari posisi yang nyaman dan rileks untuk melaksanakan terapi 
  • REgangkan otot yang kram ke arah yang berlawanan untuk menjangkau otot tersebut
  • Lakukan pemijatan otot yang kram dengan perlahan ke arah jantung guan melancarkan aliran darah
  • Oleskan penghangat (balsem dsb) untuk membantu melancarkan aliran dan predaran darah.
Bagaimana membedakan kram otot dengan Robekan/Regangan (Strain) Otot?
  1. Amati proses cedera, strain otot biasanya alasannya ialah benturan atau tarikan otot yang mendadak dikala latihan, sedangkan kram biasanya timbul mendadak tanpa adanya benturan.
  2. Bila meragukan, cobalah tes dengan meregangkan otot ke arah yang berlawanan menyerupai dikala terapi kram. Bila otot tersebut kram maka akan terasa ludang keringh nyaman, sebaliknya jikalau otot tersebut robek maka akan semakin sakit.
 
Pertolongan Henti Jantung dan Nafas/CPR (Cardio Pumonary Resuscitation
 
Salah satu hal patal yang terjadi dikala berolahraga ialah terjadinya henti jantung atau serangan jantung mendadak alasannya ialah terlalu keras atau kesalahan berolahraga. Banyak kasus-kasus yang terjadi dalam serangan jantung mendadak ini diwaktu melaksanakan olahraga. Jika hal ini terjadi pada salah satu rekan atau orang di bersahabat kita, jangan gelagapan lakukan segera beberapa hal diberikut ini :
  1. Segera panggil petugas medis atau ambulan/bantuan
  2. Periksa kesadaran pasien
  3. Lakukan ABC (Airway, Breathing, Circulation
A = Airway ; 
Tengadahkan pasien, naikan dagu, luruskan jalan nafas, periksa apakah ada sumbatan.

B = Breathing ;
Periksa nafas, cek hembusan nafas, lihat apakah dada naik turun, Bila tidak ada nafas, lakukan pernafasan 2 kali dari ekspresi hingga paru-paru mengembang. 2 nafas pemberian tiap 5-6 detik.

C = Circulation
Periksa nadi, cek pada leher atau pergelangan tangan. Bila tidak ada denyutan maka lakukan pemompaan pada dada (antara 2 puting) sebanyak 30 kali.

1 Sirkulasi = 2 nafas pemberian + Kompres Jantung

Pertolongan Cedera Kepala (Penurunan Kesadaran)
  • Periksa kesadaran si korban
  • Periksa nadi dan nafas
  • Bila ada henti jantung dan nafas lakukan CPR
  • Beri pemberian oksigen dan infus cairan RL jikalau tersedia
  • Pasangkan penyangga leher (dapat memakai kertas yang tebal)
  • Hati-hati dalam mengangkat korban, posisi tulang belakang sedapat mungkin tidak berubah (dapat memakai ganjal yang keras/papan)
  • Kirim ke rumah sakit terdekat. 

Dehidrasi dan Cedera olahraga
 
Dalam berolahraga kita disarankan untuk ludang keringh banyak mengkonsumsi air putih, alasannya ialah kehilangan cairan ternyata sanggup besar lengan berkuasa terhadap kondisi kita, bahkan sanggup mengakibatkan beberapa kerusakan yang tentunya sanggup mengakibatkan cedera dalam berolahraga. Berikut beberapa klarifikasi ringkas dan  tips untuk mengatasi kehilangan cairan ini;
  1. Dehidrasi sanggup mengakibatkan kerusakan sel-sel tubuh termasuk sel otak
  2. Sebelum latihan disarankan untuk  mengkonsumsi kurang ludang keringh 1 gelas air putih tiap 15 menit untuk mencegah kehilangan cairan
  3. Pada latihan-latihan olahraga berat dan terus menerus selama ludang keringh dari 1,5 jam disarankan untuk Minum isotonik.
  4. Hindari minum kopi, teh, coklat dan soda alasannya ialah akan memicu produksi urin sehingga mempergampang terjadi kehilangan cairan
  5. Tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi minuman pemanis energi yang mengandung kafein sebelum latihan
  6. Jangan minum yang gerah sehabis latihan alasannya ialah akan mengganggu metobolisme tubuh
  7. Minuman sejuk ludang keringh dianjurkan alasannya ialah ludang keringh praktis diserap oleh tubuh.
Demikian pembahasan secara ringkas ihwal cedera olahraga, penyebab dan cara mengatasinya, semoga sanggup berguna untuk menambah pengetahuan warga berguru dan siswa sekalian dalam pendidikan kesehatan dan jasmani (penjaskes), teruslah berolahraga supaya tubuh kita selalu kuat dan sehat, alasannya ialah menyerupai yang diungkapkan dalam pepatah bahwa dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat. Salam olahraga. sukses selalu Indonesia.

Sumber Gambar : Google
Advertisement

Iklan Sidebar